29 September 2012
Aku dititik persilangan
Menongkah dagu menanti kunjungan fajar
Dari tengah malam hingga paginya
Aku terkadang senyum , marah
Persepsi
Aku keliru dengan itu
Ada yang rendah
Ada yang tinggi
Bukan ukurannya
Tapi judmentasinya
Aku dikatanya jablay
Aku senyum
Mungkin aku belum dituliskan untuk menjadi dewa nafsu
Mungkin esok
Mungkin nanti
Siapa saja yang boleh melawan itu?
Tuhan itu Azza Wa Jalla
Aku percaya
Aku percaya
Berkoyan asap terhembus
Terdetik aku untuk terbang sepertinya
Bebas itu kuasa
Tidak seperti aku
Entiti bernyawa yang kudung dalam jasad perempuan berupakan si penggoda
Atau mungkin aku tertuliskan untuk itu
Mungkin
No comments:
Post a Comment