Tuesday, December 29, 2015
Saturday, November 14, 2015
senja dan harap
inginku sederhana saja
seperti air pada api yang menjadikannya padam
seperti kabut dan asap yang menjadikannya pekat
seperti senja dan petang yang menjadikannya temaram
aku hanya ingin
memanjatkan namamu dalam setiap harapku --
seperti air pada api yang menjadikannya padam
seperti kabut dan asap yang menjadikannya pekat
seperti senja dan petang yang menjadikannya temaram
aku hanya ingin
memanjatkan namamu dalam setiap harapku --
sayang
maka kujadikan kau puisi,
biar kau dan aku berada dalam satu gatra yang hanya terdiri dari dua kata.
kau dan aku.
lalu melebur menjadi puisi baru; kita
Friday, November 13, 2015
Thursday, October 29, 2015
Monday, October 26, 2015
Apa mau mu?
Aku cuma mau kabarkan ke kamu
Ini--
Hati perasaan aku ini masih bisa dipijak lagi. Kenapa kamu berhenti? Aku masih bisa tahan lagi.
Sakit?
Nggak--
Sudah lali
'Ayoh! Injak lagi'
Friday, October 23, 2015
Di sini sepi, di sorga ramai
Oktober 23, 2015
5:50 AM
aku adalah bintang yang bertabrakan di pesta yang sunyi,
aku adalah bunyi jangkrik di pesta sendiri--
lalu kau adalah sumbu di tengah semarak festival,
mereka api yang selalu ada untuk membuatmu terbang,
sedangkan aku hanya debu disudut taman.
selamat menikmati pesta kekasih,
dimana pun aku tetap debu, tak beda di pojok hatimu,
terlupakan, kadang malah terbuang--
titip salam untuk bulan,
tak sampai senja aku hidup,
ku pejamkan mata,
sambut aku tuhan!
Untuk kamu--
Sunday, October 18, 2015
Bertandang
Kalau kau datang lagi pada mimpiku malam ini,
izinkan aku kewarung sebentar, untuk beli kopi dan rokok,
agar apa?
agar kita tetap terbangun dalam mimpi dan memejamkan mata lebih lama dari dunia nyata
izinkan aku kewarung sebentar, untuk beli kopi dan rokok,
agar apa?
agar kita tetap terbangun dalam mimpi dan memejamkan mata lebih lama dari dunia nyata
Tuesday, March 24, 2015
#208
Kau.
Seperti aku menjaga mimpi-mimpiku
Tak pernah terlepaskan
Terawangan,
Tapi juga bukan di genggamanku