Friday, August 16, 2013

lena siang

Aku tertidur untuk menunggumu terbangun. 

Aku terbangun dalam ruang tunggu, 
memimpikan rindu yang kita bangun--

kita

Engkau adalah kutub dan aku khatulistiwa. 

Kita tidak akan pernah bertemu kecuali engkau meluruh, 
mengalir kepadaku.

perahu kecil

kaulah angin laut di dermaga paling jauh. dan aku hanya perahu kecil yang rindu, terbawa embusmu.

rindu, 
katamu,
seperti perasaan tiang-tiang dermaga tua yang menanti perahu-perahu kecil bersandar lagi--

Thursday, August 15, 2013

puisi #187

Sementelah kau dilamun awang hamparannya cinta,
Kau tak bisa lain-kan samada itu karunia atau sumpahan,
bahagia atau kecelakaan.

Sadarkan kotak hatimu;
Cinta adalah kurungan nafsu yang dibelenggu pujuk rayu & puji ampu--

kaseh

...Karena rumahku adalah puisi
maka aku ingin kamu selalu ada di dalamnya

14 Augustus 2013
12:09 AM

waktu yang terbuangkan

Aku tidak perlu menunggumu.
Walau aku selalu merindu.
Gelas kopi dan uang receh yang bertabur di mejamu.

Buku-buku usang, dan lukisan yang pudar.
Album foto yang berjamur, dan sudut kamar yang lembab dan bau.

Pohon mangga yang kau tanam dulu, terkubur kabut.
Hujan dan matahari yang menolak singgah tanpa hadirmu.

Tiang-tiang kayu yang lapuk.
Rayap-rayap yang beranak cucu.

Aku hanya menunggu rubuh,
bersama umur, cakar-cakar besi atau puting beliung.

Aku ingin menunggumu, tapi aku hanya tau merindu--

Wednesday, August 14, 2013

deruan waktu

mesin berderu
di selanya ada aku

mesin berderu
lelah terpaku

mesin berderu
waktuku beku

mesin masih berderu
tak tau siapa yang kutunggu--