Sitara Andika
Thursday, April 25, 2013
privat
anak ingusan yang mendengak itu;
kesal.
awang-awang itu terhampar terus,
rengsa-nya,
sepersisi pojoknya mairat,
mati--
desis-nya seperdua lontar.
'tuhan sedang menista aku...'
Sunday, April 21, 2013
penyendiri
aku penyendiri
lalu aku bernyanyi
diantara nada sumbang tak bernadi
sinar panggung tak menyorot padaku
penonton tak ramai bersorak untukku
akulah sang penyair
pun akulah si musafir
aku sendiri berjalan
terus-terusan mencari harapan
lantas aku berlari perlahan
mencari surga waima cuman bayangan
rembes
wahai hujan,
turunlah dari atas sana.
ajarkan aku agar sabar menunggu,
menanti mentari-mu yang bersembunyi,
tunjukkan aku bagaimana rupanya si pelangi,
hembuskan aroma setelah rintikmu mewangi.
Tuesday, April 9, 2013
senandung
Dia tertawa,
sekian lama hidup dalam genangan air mata
dan ketakzimanku menadah segala coba
Dia tertawa,
diatas kecapikan aku terjebak dalam kubangan rasa
dan hatimu tak menerima aku sepenuh raga,
sia-sia.
Dia tertawa,
tertawa diatas dukaku,
menusuk hatiku
kau adalah mata-ku
aku ini air matamu--
untuk kamu yang menginjak-injak perasaan aku untuk yang kesekian kali-nya
Newer Posts
Older Posts
Home