Allahuakbar
Allahuakbar
Terima kasih bapak untuk azan dan iqamah yang teralun untuk aku saat itu
Terima kasih emak kerna memilih untuk berjuang untuk aku
Aku dulunya terkedek
Kini sudah bisa ternampakkan kematangan entiti
Waima aku masih tempang mencari hidup
Tapi aku bisa berdiri sendiri
Bisanya hanya kerna kamu berdua yang teguh menemani
Doa kalian masih lagi bersisa baki
Kini aku harus menabur jasa bakti
Mudahan Tuhan perkenan aku jadi anak yang berbudi
Tiada hasrat lain melain kalian dilindungi
Maafkan aku kerna sering menjadi arang berduri
Pengalaman saja yang tulennya mengajar erti
Aku kini masih tercari penghujung duniawi
Berkati aku dengan doa yang tak diketahuikan
Iringi perjalananku dengan sumpahan kemuliaan
Syukurlah aku kerana kalian menerima aku
Mendepa kelahiran benih yang senteng dengan kebaikan dan kesolehan
Halalkan mulia hinaku
Aku terhutang seluruh hidupku
Peganglah kataku
Akan ku baktikan segala perihmu
Aku jauh namun masih tembus pintu hati kalian
Masih terindukan kalian yang berpuluh batu
Usai monolog untuk aku
Selamat mulai angka sembilan belas
Selamat menghambakan dirimu
Wahai si perempuan gila--
No comments:
Post a Comment