Monday, January 28, 2013

Allahu Allah

La tahzan,
Innallaha ma'ana,
Innallaha ma'ana.

Perantara

"Mau jadi apa? Lawyer? Pendakwa raya?"
"Hm, tak mau jadi apa-apa"
"Kenapa kamu buat law?
"Buat untuk Tuhan,mak dan bapak semata.Tapi hati aku mau jadi cendekia atau pemuisi sampai rasa aku habis"
"Bazir masa saja kau ini"
"Kau ini cakap macam tiada agama.Tuhan,mak dan bapak itu lubuk pahala.Tak tegar aku meluka-kan cuman kerna aku mau jadi pemuisi.Aku mau restu keramat mereka itu.Itu lebih membahagiakan.Waima aku ini lembam.Aku terima saja.Aku redha kira-nya.Lillahi ta'ala"

Gelandangan II

18 Januari 2013
3.45 pagi

Aku jejak di Pudu.Lelah lagi dengan semput udara Kedah yang tak kasihan-kan aku yang mau nyawa.Aku suka kota lumpur.Aku suka.Si kurang rezeki dengan duti-nya yang mengais kambus uang.Ataupun si kocek penuh yang sedang melupakan tuhan dengan kepokan ringgit.Ah ini semua putaran roda.Aku sudah lihat sebelum-belum ini.Sama saja.

Masih seperti selalu.Tiada lorong tuju.Aku hirup nikmat udara hina kota lumpur separa nafas dalam-dalam.Aku bersandar lesu di bus stop pudu.Ternantikan subuh datang.Bilamana subuh datang? Aku masih lagi tak tau kemana mau tujukan.Ikut rasa yang terundang.

Menurut aku.Kota lumpur ini lubuk uang.Siapa pun bisa sugih kalau menghamba disini.Iya,perhamba diri sama duit.Tiada kelulusan sekalipun
kau bisa jadi yang agung. 

Pena rusak--

Sembang bikin bimbang

"Aku mau ikut kau Andika"
"Ah duduk diam-diam situ,Sitara"
"Aku mau cari hidup dulu,sepulang-nya aku nanti baru kita boleh bersatu ke mana kita mau"
"Janji sama aku ya Andika,janji yang kau akan pulang ke gagangmu; kembali tercarikan aku yang menunggumu"
"Jika tuhan izinkan,Tara.Aku tidak tau apa yang Dia tuliskan.Adapun jika jodoh kita utuh,terpelosok di balik timbunan hiruk dunia pasti juga aku bersama kau"
"Blah la kau,sembang bikin bimbang je"

Saturday, January 26, 2013

Tuesday, January 22, 2013

Rusak

Dia kata tulisan aku lemau,
Tulisan aku paling tidak cuma cakap-cakap perihal cerita hati yang basi.

Pertama-tamanya,
Bila ada peluang kau menuding jari merendahkan sesama,
Lihat arah empat tudingan kau yang lain-nya itu,
Gah menuding ke arah kau yang maha sempurna,
Arti lahiriah-nya; kau lagi durjana.

Riuh sepelosok kau berdomba,
Sakan seperinci kau bersilang kata,
Siapa pun timid melainkan kau,
Kau yang cuman tau berbahasa syaitan.

Ini luah lontar rasa sepi aku,
Malah semua bait kata aku sisipkan untuk diri aku cuma,
Bukan khusus-nya untuk kau atau kau,
Kau bukan mem-perelok malah mendurjana nukilan aku.

Aku sudah lali,
Aku sudah tak tahu rasanya lelah bila manusia bersimpang hasad memperkotak monolog aku ini,
Bukan aku hidup untuk mengagungkan waima kau harus dijunjungkan,
Kau bukan siapa-siapa,
Kau cuma perwakilan si syaitan.

Monday, January 21, 2013

Kusam

Hari ni aku suram,
Aku bungkam.

Lowong perasaan yang terbiar meng-distraksi akal aku untuk berdiri sewaras selalu,
Semua-nya distraksi
Semua.

Hari-hari lain-nya aku gah,
Hari ni aku lelah,
Mungkin ini senda Tuhan yang aku harus layankan.

Aku kan wanita kebal hati,
Apa cuma dengan usikan taulan yang ayam-ayam saja sudah bisa buat aku goyah?

Tepuk sisi kiri dadamu itu & tanya apa jawab-nya,Anon.

Sini cuma cakap-cakap antara kau sama aku,
Luah semua,
Simpan yang dusta.

Apa kau sunyi?
Apa kau mau teman nyanyi-nyanyi?
Atau kau mau teman untuk dimain-kan hati?

Ah.
Aku mau rasa tersayang-sayangkan,
Sekarang ini juga ada si Polan yang mau cuba-cuba,
Tapi dia itu sempurna,
Aku ini biasa-biasa,
Aku tau ia tak bisa kekal lama.

Makanya aku lepaskan ikut lubuk rasa yang berkata-kata,
Aku lepaskan si Polan itu.

Ah dia bisa saja dapatkan yang lebih elok fisikal maupun pekertinya,
Aku ini perempuan gila berotak senteng bebel sorang-sorang,
Siapa yang mau-kan.

Sebut saja,
Model ataupun yang genit-genit,
Semua sekufu sama dia,
Walhal aku ini cuma?

Ah otak bingung,tekan,kusut.

Bual ini untuk-Mu.
Aku tiada siapa-siapa lagi.
Kau saja tau apa rasa-nya aku.

Saturday, January 12, 2013

Jantan celaka

Dulu aku mau
Sekarang aku dah jemu

Dulu kau boleh injak-injak aku
Sekarang aku dah mula tahu

Dulu kau persetan rasa aku
Sekarang kau yang sujud cium cari aku

Dulu kau buat aku macam kayu
Kau herdik aku depan teman-temannya aku
Kau sinis mereka kerna tak sehebat kau
Kau rendahkan nilai berkawan aku terang-terangan
Kau malukan aku
Kau tak pikirkan perasaan aku

Sekarang aku nak kau tau
Biar kau tersungkur malu
Biar kau tau rasa apa rasa-nya aku dulu
Biar kau tau yang aku ini bukan batu

Kenapa sekarang baru cari aku?
Kenapa tak hidup dengan dunia baru kau itu
Dunia tanpa-nya aku
Kan kau lebih suka begitu

Aku tak mau kau
Aku juga tak mau-kan sesiapa
Aku sudah tak kisah-kan lagi
Aku tak mau rasa perit itu datang singgah dalam ruang hati

Aku benci
Aku benci

Cakap si pendosa

Aku yang tiada,
Aku yang biasa,
Cakap-cakap aku juga tiada prosodi-nya.

Cuman budak mentah yang mau cari remedi hidup-nya,
Mana? Mana?
Aku mau tau Kau dimana.

Kenapa Kau main sorok-sorok dengan aku?
Sudah ber-jaman Kau lari dari aku
Hambur teka-teki tak ber-penghujung selalu
Aku lelah.
Aku tak mau main lagi dengan Kau

Kau bengis.
Kau tak sayangkan aku sebagai handai-Mu
Kau kurung aku dalam jasad penggoda begini
Kau seksa aku dengan cobaan un-definisi

Aku tak mau lagi cari Kau,
Aku mau duduk sini diam-diam,
Biar semua jelik-kan aku kerna jauh dari Kau
Biarkan

Aku mau cari hidup aku sendiri
Aku mau cari hidup aku sendiri--

Friday, January 11, 2013

Hening rasa

Emang aku tak sesempurna siapa-siapa
Cuman aku juga mau dijaga hatinya

Ah
Perempuan gila ini bicara sendirian lagi

Lengang.
Senggang.

Aku juga mau-kan sang pujangga
Aku juga ada perasaan cinta
Ah mungkin masa aku belum tiba
Atau mungkin cinta aku sudah di-bagikan sama mereka-mereka yang sedang bahagia

Itu.
Lihat anak kecil yang bertatih itu
Dia itu ada kerna mungkin rasa cinta kamu yang dikongsi-kongsikan

Itu,lihat dia lagi,
Dia senyum-senyum nampak 2 batang gigi,
Senyum si bidadari,
Apa yang lebih ber-arti dari rasa bahagia se-macam ini?

Oh jika begitu,
Aku tak mau keluh dalam-dalam lagi,
Aku mau rapi-kan rasa ini bawa mati.

Aku serah diri.

Makanya diam saja Anon
Kau pecinta tewas
Sedar-kan itu
Ego mu infinitas
Katakan sama aku jika kau berhak untuk rasa agung itu
Katakan sama aku
Katakan--

Monday, January 7, 2013

Apa?

Tanya aku apa?
Apa mau-mu?
Kenapa dengan aku?
Apa salah-nya aku?

Apa tak bisa aku begini dalam kalangan kamu?
Apa dosa aku sama kamu?
Sehingga-kan kau beza-bezakan aku.

Aku lelah dengan semua-nya
Kenapa mesti kau judgementasi-kan perihal aku?
Cara aku.

Aku sudah pilih jalan yang ini.
Kenapa kau rusakkan jalan hidupku yang satu-satunya ini?
Tak berbelas-kasihankah kau sama aku?

Aku ini sama sekali tidak tau apa-apanya
Tuli.
Aku bukan seperti kamu yang bisa disebar-amalkan buah fikirannya
Aku ini cuma gelandangan hina yang ber-lagak ke-depan menjangkau logika akal
Aku ini cuma sampingan
Cuma sampingan.....

Wednesday, January 2, 2013

Kosong

31/12/12
11:36 PM

Detik sekarang aku masih belasan,
Esok,
Ada ke-luarbiasaan,
Hari pertama-tama aku jangkau umur puluhan,
Tak teruja mana,
Cuma terasa tua.
Tiada konklusi khusus untuk tahun baru ini,
Cuma pembawakan azam dari tahun yang sebelumnya,
Azam & impian yang tak tertunaikan,
Azam & impian yang Tuhan tak kasi jadi kenyataan,
Azam & impian dari marhaen yang berharapan.
Walhasil,
Tahun dua kosong satu dua tidak juga menghampakan,
Banyak rahmat yang Tuhan suapkan,
Syukurlah aku kerna Tuhan mau kongsikan kasih-Nya sama aku,si pendosa.
Allahu Allah,
Allahu Allah,
Tuhan aku baik,
Aku suka apa saja yang datangnya dari Dia,
Terima kasih Allah untuk pinjaman nyawanya,
Terima Kasih Allah untuk semua apa yang kau karunia-kan sepanjang aku menumpang di hentian dunia yang tak berperi-kehidupan ini.