Hari ni aku suram,
Aku bungkam.
Lowong perasaan yang terbiar meng-distraksi akal aku untuk berdiri sewaras selalu,
Semua-nya distraksi
Semua.
Hari-hari lain-nya aku gah,
Hari ni aku lelah,
Mungkin ini senda Tuhan yang aku harus layankan.
Aku kan wanita kebal hati,
Apa cuma dengan usikan taulan yang ayam-ayam saja sudah bisa buat aku goyah?
Tepuk sisi kiri dadamu itu & tanya apa jawab-nya,Anon.
Sini cuma cakap-cakap antara kau sama aku,
Luah semua,
Simpan yang dusta.
Apa kau sunyi?
Apa kau mau teman nyanyi-nyanyi?
Atau kau mau teman untuk dimain-kan hati?
Ah.
Aku mau rasa tersayang-sayangkan,
Sekarang ini juga ada si Polan yang mau cuba-cuba,
Tapi dia itu sempurna,
Aku ini biasa-biasa,
Aku tau ia tak bisa kekal lama.
Makanya aku lepaskan ikut lubuk rasa yang berkata-kata,
Aku lepaskan si Polan itu.
Ah dia bisa saja dapatkan yang lebih elok fisikal maupun pekertinya,
Aku ini perempuan gila berotak senteng bebel sorang-sorang,
Siapa yang mau-kan.
Sebut saja,
Model ataupun yang genit-genit,
Semua sekufu sama dia,
Walhal aku ini cuma?
Ah otak bingung,tekan,kusut.
Bual ini untuk-Mu.
Aku tiada siapa-siapa lagi.
Kau saja tau apa rasa-nya aku.
No comments:
Post a Comment